Sabtu, 08 September 2012

PROFIL SUTIYOSO








PROFIL SUTIYOSO


Tegas, pemberani dan pantang menyerah. Begitulah karakter yang melekat pada pribadi Bang Yos – sapaan akrab Letjen TNI (Purn) DR (HC) H Sutiyoso SH. Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki karakter seperti Bang Yos. Sebab, penegakan hukum dan kesejahteraan sosial tidak akan pernah tercapai bila pemimpinnya lembek dan penakut.Karena itu, tidak salah jika PKP Indonesia memilih Bang Yos sebagai Ketua Umum.

Jejak Hidup
Pria kelahiran Semarang, 6 Desember 1944, ini merupakan putra pasangan Tjitrodihardjo dan Sumini. Sifat pemberani Sutiyoso sudah tampak semenjak masa kanak-kanak. Walau ayah kandungnya seorang kepala sekolah, Sutiyoso cilik justru dikenal sebagai anak bandel dan kerap membuat marah ayahnya. Salah satunya keberaniannya di masa kanak-kanak adalah berani menunggangi kuda ayahnya, walau ia sendiri belum paham cara mengendalikan kuda ayahnya. Boleh jadi, sifat pemberaninya itulah yang membuat Sutiyoso tumbuh sebagai anak yang sangat percaya diri semejak kecil.
Setamat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Semarang pada 1963, Sutiyoso sempat kuliah di Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus. Namun, anak ke enam dari delapan bersaudara itu akhirnya memilih pindah mengikuti pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang. Setelah lulus AMN pada 1968, Sutiyoso bertugas sebagai tentara dan berpindah-pindah tugas di kesatuan militer. Pada tahun 1974 Sutiyoso menikah dengan Setyorini dan dikaruniai dengan dua orang putri: Yessy Riana Dilliyanti (menikah dengan Yogie Sandi Nugraha) dan Renny Yosnita Ariyanti (menikah dengan Danindro Anindito).
Karier
Periode 1988-1992, Sutiyoso dipercaya menduduki beberapa jabatan, seperti  Asisten Personil, Asisten Operasi, dan Wakil Komandan Jenderal Kopassus. Sosoknya mulai mencuat saat terpilih sebagai komandan resimen terbaik se-Indonesia ketika menjabat Kepala Staf Kodam Jaya pada 1994. Prestasi yang digenggamnya itu kemudian ikut menghantarkannya pada jabatan Panglima Kodam Jaya. Semasa menjadi panglima itu, namanya kian dikenal terutama lewat acara Coffee Morning. Lewat acara yang digelar sebulan sekali itu, Sutiyoso berdiskusi dengan sesepuh dan tokoh masyarakat dalam kaitan dengan kemanan ibukota.
Posisinya sebagai panglima, kemudian merentangkan jalan menjadi gubernur. Gaya kepemimpinannya disebut-sebut banyak meniru mantan Gubernur Ali Sadikin. Periode pertama (1997-2002) sebagai Gubernur DKI Jakarta berlanjut pada periode kedua (2002-2007). Jabatan lain yang dipegang oleh Sutiyoso ialah Ketua Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2004 - 2008. Ia juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia ) untuk masa bakti 2006 - 2011.
Penghargaan
Pada 15 Desember 2006, Bang Yos menerima penghargaan 2006 Asian Air Quality Management Champion Award dari Clear Air Initiative for Asian Cities (CAI) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta atas prestasinya untuk Gagasan pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) terbesar di Asia melalui Busway Penerbitan Perda No.2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Gelar pahlawan pengelolaan kualitas udara di Asia diberikan dengan pertimbangan berhasil dalam mengembangkan akuntan umum TransJakarta (busway) yang mengurangi emisi gas kendaraan bermotor di Jakarta. Pembentukan fasilitas umum busway meniru sistem Bus Rapid Transportation (BRT) di Bogota (Kolombia) dan menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang mempunyai Peraturan Daerah tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Perda No 2/2005).
Penghargaan serupa diberikan kepada Direktur Jenderal Pengendalian Polusi Departemen Lingkungan Hidup Thailand Supat Wangsongwatana, pengamat senior Lingkungan Hidup Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Swedia Sara Stenhammar, dan seorang hakim di Lahore (Pakistan) Hamid Ali Shah. [gen]


BIODATA
Nama LETJEN TNI (PURN)DR(HC) H SUTIYOSO, SH
Lahir Semarang, 6 Desember 1944
Agama Islam
Istri Setyorini (Menikah 1974)
Anak - Yessy Riana Dilliyanti
- Renny Yosnita Ariyanti
Ayah Tjitrodihardjo
Ibu Sumini
Hobby Bulutangkis, Tenis, Golf, Menembak, Basketball, Sepakbola.
PENDIDIKAN
·         Sekolah Dasar, 1955
·         Sekolah Menengah Pertama, 1959
·         Sekolah Menengah Atas, 1963
·         Fakultas Tekhik Jurusan Teknik Sipil, Untag Semarang, 1964 (satu tahun)
·         Akademi Militer Nasional, Magelang, 1968
·         Kursus Sussarcab, 1969
·         Kursus Suslapa Infantri, 1978
·         Pendidikan Seskoad, 1984
·         Pendidikan Seskogab, 1990
·         Kursus Lemhanas, 1994
·         Doktor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Ilmu Politik dari Universitas Busan,
           Korea Selatan, tahun 2001
KARIR
·          Asisten Personel Kopassus, 1988
·         Asisten Operasi Kopassus, 1990
·         Asisten Operasi Kepala staf ” Kostrad, 1991
·         Wakil Komandan Jenderal Kopassus, 1992
·         Komandan Korem 062 Suryakencana, Bogor, 1993
·         Kepala Staff Kodam Jaya, Maret, 1994
·         Pangdam Jaya, April 1996
·         Gubernur DKI Jakarta, 1997-2002
·         Gubernur DKI Jakarta, 2002-2007
ORGANISASI
·         Ketua Pelaksana Harian Perbakad
·         Ketua Umum PB PERBAKIN, 1997 s/d 2001
·         Pembina Persija Jakarta
·         Ketua Umum PB PERBASI, sampai 2004
·         Ketua Umum Damai Indan Golf
·         Ketua Umum Independent Golf
·         Ketua Umum PB PBSI, 2004-2008
·         Ketua Umum Asosiasi Pemerintahan Propinsi Seluruh Indonesia
PENGHARGAAN
·         COM VIII / Dharma Pala
·         Seroja
·         Kesetiaan VIII Tahun
·         Penegak G 30S PKI
·         Kesetiaan XVI Tahun
·         Dwija Sistha Kesetiaan XXIV Tahun
·         Bintang Kep. Narayya
·         Satyalancana Mahaputera Utama
·         The Award of Honor of The Presdent of Ukraina
·         Manggala Karya Kencana
·         Satyalancana Wira karya
·         Penghargaan sebagai Danrem Terbaik se-Indonesia, 1994
·         Penghargaan sebagai “Gubernur Pembuat berita Terpopuler Indonesia 2002″
·         Penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI)  “Satu-satunya gubernur di Indonesia yang
           mengalami 5 kali pergantian presiden”, dari ,
·         Tahun 2004, “Habitat Scroll of Honour Award 2005″ dari UN Habitat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar